Panel Surya Adalah Energi Masa Depan, Panel Surya Murah, Panel
Surya Jakarta, Harga Panel Surya, Panel Surya Surabaya, Panel Surya
Indonesia, Panel Surya Untuk Rumah Tangga, Distributor Solar Panel,
Distributor Solar Panel Jakarta, Surabaya, Pekanbaru, Medan, Bandung,
Distributor Panel Tenaga Surya, Panel Surya Mini, Agen Panel Surya di
Medan, Jakarta, Surabaya, Purwokerto, Agen Penjual Panel Surya
Bagaimana cara memanfaatkan energi listrik dari PLTS secara lebih efektif & efisien?
Karena PLTS sangat tergantung kepada sinar matahari, maka perencanaan
yang baik sangat diperlukan. Perencanaannya terdiri dari:
1. Jumlah daya yang dibutuhkan dalam pemakaian sehari-hari ( Watt-hour) .
2. Berapa jumlah panel surya yang harus dipasang.
3. Berapa unit baterai yang diperlukan untuk kapasitas yang diinginkan dan pertimbangan penggunaan tanpa sinar matahari.
Dari sini kita lalu menentukan, apakah kita menginginkan “ FULL OUTPUT”
atau “ PEAK” energy saja. Bila yang kita butuhkan adalah FULL OUTPUT,
maka akan diperlukan banyak battery & untuk perhitungan-perhitungan
kebutuhannya nanti, akan ada semacam “ Faktor-faktor Angka Pengali” yang
digunakan.
Jika kebutuhannya hanya PEAK saja, artinya ini akan meminimalisir
penggunaan battery ( atau tanpa battery sama sekali) & energi yang
dihasilkan terutama untuk penggunaan di siang hari saja ( Hybrid System.
Dikombinasikan dengan listrik PLN, genset atau sumber energy lain) .
Tipe PEAK ini jauh lebih ekonomis dengan ROI yang lebih cepat. Cocok
sekali untuk kalangan Industry ( Pabrik, UKM, dll) , Commercial ( Mall,
Gedung Perkantoran, dll) serta Telecommunication ( BTS) .
Untuk lebih jelasnya, berikut contoh perhitungannya :
Perhitungan kebutuhan 2200watt FULL OUTPUT:
Asumsi 1 :
Dibutuhkan untuk dapat menyala 24jam
Maka jumlah daya yang dibutuhkan untuk pemakaian sehari-hari adalah :
2200wp x 24jam = 52.800 watt-hour per hari
Asumsi 2 :
Menggunakan Solar panel @ 100wp
Asumsi 3 :
Lama penyinaran dalam 1 hari adalah 4 jam
--> Ini berdasarkan perhitungan energi surya dari jam 7 pagi s/ d
jam 5 sore ( 10 jam ) dan asumsi konversi energi minimal 4 jam sehari (
menggunakan konstruksi solar panel terpasang fixed menghadap 1 arah mata
angin saja)
Asumsi 4 :
• Menggunakan battery kering type 12volt 100ah ( ah = ampere hour)
• Dalam tataran ideal, digunakan faktor angka pengali 2 & 3 untuk
menghitung kebutuhan battery, atau secara total angka pengalinya adalah 6
( dari 2 x 3) .
Angka pengali 2 ( dua) , timbul karena battery tidak boleh lebih dari
50% kehilangan kapasitasnya bila ingin battery-nya tahan lama, terutama
untuk battery kering seperti type gel dan AGM. Dengan kata lain
diusahakan agar DOD ( Depth of Discharge ) tidak melampaui 50% karena
akan sangat mempengaruhi life time dari battery itu sendiri.
Faktor angka pengali 3 ( tiga) adalah untuk kebutuhan Battery. Angka 3
ini adalah kemungkinan terburuk dari jumlah hari yang diasumsikan
terjadi hujan/ mendung/ tidak ada sinar matahari selama 3 hari
berturut-turut
• Namun ada juga yang menghitung langsung faktor angka pengalinya 4 atau 5 saja
Maka berdasar asumsi 1, 2 , 3 & 4, diperoleh perhitungan untuk :
1. Banyaknya solar panel yang diperlukan :
1. Banyaknya solar panel yang diperlukan :
52.800 = 132 pcs
100wp x 4jam
2. Banyaknya Battery yang diperlukan :
52.800 x 2 x 3 = 316.800
316.800 = 264 pcs
1200 ( dari 12v x 100ah)
Harga panel surya tergantung dari beberapa faktor:
Type panel/ teknologi/ efisiensi
Ukuran panel dan daya dalam Watt yang dihasilkan per jam
Berapa perkiraan besarnya biaya yang harus saya keluarkan untuk sebuah PLTS?
Sebagai komponen utama dari sebuah PLTS, mari kita lihat dari sisi solar panelnya dulu.
Biasanya dalam penentuan harga sebuah solar panel didasarkan pada
perhitungan harga per watt peak ( wp) . Ini juga yang berlaku di pasar
internasional untuk penentuan harga sebuah solar panel.
Kita misalkan saja, harga solar panel per watt-peak adalah Rp 2. Jadi
harga solar panel 60 wp adalah Rp120. Demikian seterusnya. Walupun
misalnya kapasitas terpasang mencapai hitungan MegaWattPeak ( 1.000.000
WP) , tetap digunakan harga satuan yang sama per WPnya. Kalaupun ada
perbedaan, harga antara yang ber-WP besar dengan yang ber-WP kecil,
tidak akan terlalu jauh harga per WPnya.
Kembali ke soal berapa besarnya biaya yang diperlukan, saat ini (
November 2011) diperkirakan untuk harga solar panelnya sendiri di
Jakarta adalah rata-rata sekitar Rp.30.000/ wp atau USD3/ wp ( kalau di
LDK Indonesia, harganya dibawah IDR27.500/ wp) .
Harga ini tentu saja belum termasuk:
Battery
Charge Controller
Inverter
Penambahan kabel ( diluar paket standar) dan asessoris atau additional options lainnya
Biaya instalasi
Biaya delivery ke daerah
Pajak, dan lain-lain
Tapi biasanya harga yang berlaku di Indonesia, sudah termasuk Import duty & delivery cost dari negara asalnya.
Solar Home System ( SHS) merupakan sistem PLTS ( Pembangkit Listrik
Tenaga Surya) yang sangat sederhana. Paket Solar Home System ( SHS) 10Wp
ini diperuntukan bagi penduduk di pedesaan yang belum mendapatkan
koneksi ke jaringan listrik. Didesain untuk pemakaian di rumah-rumah di
pedesaan untuk lampu penerangan.
Untuk perumahan skala menengah, aplikasi Solar Home System ( SHS) dapat
diperluas untuk peralatan rumah tangga lainnya, seperti komputer,
Kulkas, Pompa air, dll, dengan cara meningkatkan kapasitas daya dari
Solar Panel dan Baterainya, dan juga menambahkan perangkat Inverter
untuk menghasilkan tegangan AC.
Manfaat Menggunakan Solar Home System :
- Daya Tahan Lama
- Ramah Lingkungan
- Tidak Menghasilkan Gelombang Elektromagnetik
- Pemasangan Mudah
- Peralatan Sederhana
- Sistem Bekerja Baik
- Tidak Menggunakan Bahan Bakar
- Tidak Ada Pengoperasian Khusus
Listrik Tenaga Surya Skala Rumah Tangga
Untuk listrik tenaga surya skala rumah tangga ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam pemasangan panel surya agar diperoleh daya yang
optimum, diantaranya:
1.Jumlah radiasi cahaya matahari
Untuk Indonesia ini tidak menjadi masalah karena Indonesia adalah negara tropis yang menerima cahaya matahari sepanjang tahun.
2. Sudut panel / kemiringan panel
Yang terbaik adalah meletakan panel tegak lurus dengan dengan arah
sinar matahari. Untuk daerah sebelah selatan katulistiwa, panel
diletakan menghadap ke utara dengan kemiringan besarnya tergantung pada
posisinya pada garis bujur.
3. Temperatur panel
Biasanya panel dirancang untuk menghasilkan energi optimum pada suhu
ruangan 25 derajat celcius. Jika panel tidak beroperasi pada temperatur
tersebut, maka efisiensinya berkurang. Karena itu biasanya diletakan
ditempat yang sejuk dan banyak angin.
Perancangan Untuk Skala Rumah Tangga
Berikut ini adalah langkah-langkah yang harus dilakukan untuk merancang pembangkit tenaga surya di rumah anda:
1. Definisikan kebutuhan listrik anda.
2. Tentukan berapa banyak daya yang akan disuplai dengan energi surya.
3. Klasifikasikan mana yang yang bisa disuplai dengan arus DC dan mana yang bisa disuplai dengan arus AC.
4. Bersasarkan langkah ketiga, hitunglah berapa jumlah panelsurya,
baterai, inverter, titik lampu dan stop kontak yang dibutuhkan
5. Rancanglah penempatan panel untuk memperoleh hasil yang optimum.
6. Hitunglah jumlah kabel yang dibutuhkan.
7. Hubungi toko penjual panel surya dan konsultasikan hasil rancangan
anda, siapa tahu mereka mempunyai saran untuk memperoleh desain yang
lebih ekonomis
8. Nilai kondisi keuangan anda dan ambilah keputusan.
9. Pasanglah instalasinya
Perhitungan Teknis
Daya yang dihasilkan oleh panel surya maksimum diukur dengan besaran
Wattpeak ( WP ) , yg konversinya terhadap Watthour ( WH ) tergantung
intensitas cahaya matahari yang mengenai permukaan panel. Selanjutnya
daya yang dikeluarkan oleh panelsurya adalah daya panel ( WP ) dikalikan
lama penyinaran.
Misalnya sebuah panel dengan berkapasitas 50WP disinari matahari dengan
intensitas maksimum selama 8 jam maka daya yang dihasilkan adalah 50
kali 8 WH = 400 WH. Daya sebanyak ini dapat digunakan untuk menyalakan 4
buah lampu 25 watt selama 4 jam atau sebuah lampu 40 watt selama 10
jam.
Untuk listrik tenaga surya skala rumah tangga dengan daya 250 watt
dibutuhkan panel surya dengan kapasitas 50wp. Daya 500 watt diperlukan
panel surya dengan kapasitas 100wp, dengan catatan sinar matahari terik.
Pada cuaca mendung 50wp menghasilkan 150watt dan 100wp menghasilkan
300watt.
Panel – panel surya dapat disusun secara seri atau paralel. Rangkaian
paralel digunakan pada panel-panel dengan tegangan output yang sama
untuk memperoleh penjumlahan arus keluaran. Tegangan yang lebih tinggi
diperoleh dengan merangkai panel-panel dengan arus keluaran yang sama
secara seri.
Misalnya untuk memperoleh output sebesar 12 volt dan arus 12 ampere,
kita bisa merangkai 4 buah panel masing-masing dengan output 12 volt dan
3 ampere secara paralel. Sementara kalau dirangkai secara seri akan
diperoleh output tegangan sebesar 48 volt dan arus 3 A.
Cara Instalasi Listrik Tenaga Surya ( PLTS)
Untuk melakukan instalasi listrik tenaga surya ( PLTS) sebenarnya
sangat mudah dan bisa dilakukan sendiri tanpa tenaga ahli. Untuk langkah
awal instalasi listrik tenaga surya diperlukan beberapa komponen.
Komponen tersebut antara lain:
Panel surya/ solar cells
Controller
Inverter
Battery
Sebelum melakukan instalasi tentunya anda harus tahu fungsi dari
komponen-komponen yang sudah disebutkan diatas. Sehingga akan lebih
memudahkan dalam melakukan instalasilistrik tenaga surya ( PLTS) .
1. PANEL SURYA/ SOLAR CELLS
Panel surya adalah alat yang dipasang dibagian atas. Fungsinya untuk
merubah tenaga matahari menjadi listrik. Sel silikon ( disebut juga
solar cells) yang disinari matahari/ surya, membuat photon yang
menghasilkan arus listrik. Sebuah solar cells menghasilkan kurang lebih
tegangan 0.5 Volt. Jadi sebuah panel surya 12 Volt terdiri dari kurang
lebih 36 sel ( untuk menghasilkan 17 Volt tegangan maksimun) .
Jenis- jenis panel surya
Polikristal ( Poly-crystalline)
Merupakan panel surya yang memiliki susunan kristal acak. Type
Polikristal memerlukan luas permukaan yang lebih besar dibandingkan
dengan jenis monokristal untuk menghasilkan daya listrik yang sama, akan
tetapi dapat menghasilkan listrik pada saat mendung.
Monokristal ( Mono-crystalline)
Merupakan panel yang paling efisien, menghasilkan daya listrik
persatuan luas yang paling tinggi. Memiliki efisiensi sampai dengan 15% .
Kelemahan dari panel jenis ini adalah tidak akan berfungsi baik
ditempat yang cahaya mataharinya kurang ( teduh) , efisiensinya akan
turun drastis dalam cuaca berawan.
2. CONTROLLER
integrated dengan Box Batere, merupakan perangkat elektronik berbentuk
kotak yang mengatur aliran listrik dari Modul Surya ke Batere/ Accu dan
aliran listrik dari Batere/ Accu ke Lampu, TV atau Radio/ Tape
anda.Charge-Discharge pengontrol melindungi baterei dari pengisian
berlebihan dan melindungi dari korsleting atau pengiriman muatan arus
berlebih ke input terminal. Alat ini juga mempunyai beberapa indikator
yang akan memberikan kemudahan kepada pengguna PLTS dengan memberikan
informasi mengenai kondisi baterai sehingga pengguna PLTS dapat
mengendalikan konsumsi energi menurut ketersediaan listrik yang terdapat
didalam baterai. Selain itu terdapat 3 indikator lainnya yang
mengimformasikan status pengisian, adanya muatan berlebih dan pengisian
otomatis pada saat baterai kosong.
3. INVERTER
INVERTER merupakan rangkaian ELEKTRONIK yang di gunakan untuk mengubah
arus DC ( Direct curent) menjadi arus AC ( alternating curent) .INVERTER
dapat di gunakan pada berbagai macam jenis paralatan elektronika mulai
dari laptop, komputer, tv, mesin fax, play station, dll.dan juga dapat
di gunakan untuk sebagai back up energy bila terjadi pemadaman di suatu
aerah oleh pihak PLN. Selain dari fungsi di atas, INVERTER juga banyak
kegunaan lainya, yaitu; dapat di aplikasikan dengan PLTS( pembangkit
listrik tenaga surya) , PLTA( pembangkit listrik tenaga air atau angin/
bayu) , atau pun jenis pembangkit listrik alternatif lainya.
4. BATERAI
Baterai, adalah perangkat kimia untuk menyimpan tenaga listrik dari
tenaga surya. Tanpa baterai, energi surya hanya dapat digunakan pada
saat ada sinar matahari.
Untuk lebih jelasnya akan saya jelaskan dengan bantuan diagram untuk
instalasi listrik tenaga surya. Pada diagram pembangkit listrik tenaga
surya dibawah, beberapa panel surya di paralel untuk menghasilkan arus
yang lebih besar. Combiner pada gambar dibawah menghubungkan kaki
positif panel surya satu dengan panel surya lainnya. Kaki/ kutub negatif
panel satu dan lainnya juga dihubungkan. Ujung kaki positif panel surya
dihubungkan ke kaki positif charge controller, dan kaki negatif panel
surya dihubungkan ke kaki negatif charge controller. Tegangan panel
surya yang dihasilkan akan digunakan oleh charge controller untuk
mengisi baterai. Untuk menghidupkan beban perangkat AC ( alternating
current) seperti Televisi, Radio, komputer, dll, arus baterai disupply
oleh inverter.
Perhitungan biaya yang dibutuhkan untuk memasang listrik tenaga surya matahari di rumah / perumahan.
1. Kita mulai dengan perhitungan dulu. Berapakah kebutuhan jumlah total
beban di rumah yang akan menggunakan tenaga dari solar panel? Dari
tagihan listrik, bisa dilihat tingkat konsumsinya dalam bentuk kWh (
kilowatt per jam) setiap bulan misalnya. Nah dari situ kita bisa
identifikasikan berapa kWh yang dibutuhkan tiap hari, misalnya 200 watt.
2. Pertanyaan selanjutnya adalah : Berapa lama beban yang totalnya 200
watt ini akan dihidupkan dengan menggunakan sistem solar panel ? Boleh
kita ambil misalnya 12 jam. Jika 12 jam, berarti total konsumsi daya
beban dalam sehari adalah 12 x 200 kWh = 2.400 watt.
3. Tentunya lebih diuntungkan jika beban yang menggunakan solar panel
dinyalakan pada malam hari. Dengan begini, penggunaan baterai relatif
tidak berat dan dimungkinkan jumlah baterai dapat pula dikurangi
jumlahnya, karena listrik yang disupply tidak hanya oleh baterai tetapi
sinar matahari masih turut memberikan supply.
Mari kita ambil contoh penggunaan sistem solar panel adalah pada pukul 18.00 s/ d 06.00 ( 12 jam) .
4. Sekarang kita hitung berapa besar dan jumlah baterai yang dibutuhkan untuk mensupply beban sejumlah total 2.400 watt:
Jumlah total 2.400 watt perlu ditambahkan sekitar 20% yang adalah
listrik yang digunakan oleh perangkat selain panel surya, yakni inverter
sebagai pengubah arus DC ( searah) menjadi AC ( bolak - balik) ( karena
pada umumnya peralatan rumah tangga menggunakan arus AC) , dan
controller ( sebagai pengatur arus) yakni menutup arus ke baterai jika
tegangan sudah berlebih di baterai dan memberhentikan pengambilan arus
dari baterai jika baterai sudah hampir kosong.
Sehingga jika ditambahkan 20% , maka total daya yang dibutuhkan adalah 2.400 x ( 2.400 x 20% ) = 2.880 watt.
5. Dari 2.880 watt tersebut, jika dibagi 12 V ( tegangan umum yang
dimiliki baterai) maka kuat arus yang dibutuhkan adalah 240 Ampere.
Maka, jika kita menggunakan baterai yang sebesar 65 Ah 12 V, maka kita
membutuhkan 4 baterai ( 65 x 12 x 4 = 3.120 watt) .
6. Dengan mendapatkan 3.120 watt ini, kita akan mendapatkan jumlah
panel yang kita butuhkan, termasuk besarannya yakni sebagai berikut.
Jika menggunakan ukuran panel yang 100 wp ( watt peak) , maka dalam
sehari panel ini kurang lebih menghasilkan supply sebesar 100wp x 5 (
jam) = 500 watt.
Adapun 5 jam didapat dari efektivitas rata-rata waktu sinar matahari
bersinar di negara tropis seperti Indonesia, dan 5 jam ini sudah menjadi
semacam perhitungan rumus baku efektivitas sinar matahari yang diserap
oleh panel surya. Maka jika 1 panel yang 100 wp mampu memberikan listrik
sejumlah 500 watt, didapatkan total panel yang dibutuhkan adalah
sejumlah 3.120 watt / 500 watt = 7 panel ( baiknya kita lebihkan) .
7. Kita sekarang sudah berhasil mendapatkan kombinasi antara jumlah
panel surya dan baterai untuk mensupply listrik sejumlah total 3.120
watt yang dinyalakan selama 12 jam sehari dimana beban yang
menggunakannya dinyalakan pada malam hari antara pukul 18.00 s/ d 06.00
yakni : 7 PANEL SURYA YANG 100 WP DAN 4 BUAH BATERAI 65Ah 12 V.
Perihal harga per wattnya berubah-ubah mengikuti harga solar cell
dunia. Jadi jika menggunakan 7 panel yang 100 wp ( sehingga totalnya = 7
x 100 wp) , maka estimasi biaya kurang lebihnya bisa ditanyakan ke
kami.